Harga minyak mentah rebound pada perdagangan sesi Asia di hari Jumat karena Investor menarik kembali sentimen pada pasokan minyak global.
Di NYMEX, minyak West Texas Intermediete (WTI) untuk pengiriman November diperdagangkan naik 0,47% ke level $ 83,06 per barel.
Semalam, minyak mentah berjangka turun setelah data menunjukkan bahwa cadangan minyak mentah AS naik lebih dari ekspektasi pasar. Angka inflasi China turun memicu kekhawatiran bahwa pasokan global jauh melebihi permintaan.
Badan Informasi Administrasi Energi (EIA) AS melaporkan bahwa cadangan minyak mentah AS naik 8,92 juta barel, melebihi ekspektasi pasar untuk kenaikan 2,78 juta barel.
Melemahnya beberapa data ekonomi memicu harga minyak turun kembali karena kekhawatiran bahwa dunia dibanjiri minyak, sedangkan permintaan turun. Di China, Indeks Harga Konsumen China turun dekati posisi terendah lima tahun.
Data resmi yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bahwa Inflasi China untuk bulan September melambat dari 2,0% menjadi 1,6%, di bawah ekspektasi untuk kenaikan 1,7%. Semakin lemah data tersebut dari perkiraan memicu pemerintah China untuk memperkenalkan stimulus baru untuk memenuhi target pertumbuhan 7,5%.
Harga minyak mendapat dukungan setelah Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa jumlah orang yang mengajukan tunjangan pengangguran turun 23.000 dari 287.000 menjadi 264.000. Para Analis memperkirakan tunjangan pengangguran naik 3.000 menjadi 290.000.
Produksi Industri AS naik 1,0% mengalahkan ekspektasi untuk kenaikan 0,4%. Angka Agustus direvisi turun menjadi 0,2% dari estimasi sebelumnya turun 0,1%. Selain itu, The FED wilayah Philadelphia melaporkan bahwa Indeks Manufaktur turun dari 22,5 menjadi 20,7, di bawah ekspektasi pasar untuk penurunan 20,0.
Di tempat lain, Minyak Brent November pada hari Kamis, ditutup naik 0,8% pada $ 84,47 per barel di ICE Futures Europe Kamis. Kontrak Berjangka Desember naik 2% menjadi $ 85,82 per barel.
sumber : http://www.vifcorps.com/